Jakarta, myRMnews. Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) mendesak bekas presiden Soeharto untuk minta maaf kepada masyarakat Indonesia terkait dengan perbuataannya ketika masih berkuasa.
"Idulfitri adalah momentum bagi Soeharto untuk menyadari kesalahan-kesalahan di masa lalu," kata Ketua PB PMII Rahmat Hidayat Pulungan kepada myRMnews di Jakarta, siang ini (Minggu (14/10).
Dilanjutkan Rahmat, banyaknya tokoh nasional seperti Jusuf Kalla, Gus Dur, Meuthia Hatta yang menyambangi kediamaan bekas penguasa Orde Baru pada acara open house yang digelar di Cendana, tidak serta 'dosa-dosa' Soeharto dilupakan.
"Banyaknya tokoh nasional ke rumahnya bukan berarti diampuni dosa-dosa politiknya," tegas Rahmat Hidayat Pulungan.
Apalagi, sambung Rahmat, koruptor kelas wahid versi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), telah mengambil harta negara dan rakyat selama berkuasa. "Ini tidak mudah untuk dilupakan begitu saja," pungkasnya. yat
Sumber :Rakyat Merdeka
"Idulfitri adalah momentum bagi Soeharto untuk menyadari kesalahan-kesalahan di masa lalu," kata Ketua PB PMII Rahmat Hidayat Pulungan kepada myRMnews di Jakarta, siang ini (Minggu (14/10).
Dilanjutkan Rahmat, banyaknya tokoh nasional seperti Jusuf Kalla, Gus Dur, Meuthia Hatta yang menyambangi kediamaan bekas penguasa Orde Baru pada acara open house yang digelar di Cendana, tidak serta 'dosa-dosa' Soeharto dilupakan.
"Banyaknya tokoh nasional ke rumahnya bukan berarti diampuni dosa-dosa politiknya," tegas Rahmat Hidayat Pulungan.
Apalagi, sambung Rahmat, koruptor kelas wahid versi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), telah mengambil harta negara dan rakyat selama berkuasa. "Ini tidak mudah untuk dilupakan begitu saja," pungkasnya. yat
Sumber :Rakyat Merdeka
0 komentar:
Posting Komentar