Assalamu'alaikum Wr. Wb. Kami mengajak masyarakat, muslim-non muslim, pemuda, profesional, mahasiswa dan santri untuk bersama-sama membangun Jakarta yang plural. PKB terbuka dan siap bekerjasama untuk membangun Jakarta dengan prinsip tasamuh, tawasuth, dan hurriyah. Wassalamu'alaikum Wr. Wb. .

03 September 2008

Dibuka di Istana Negara, Simposium Pendidikan dan Ketenagakerjaan

Jakarta: Hari Rabu (18/4) pagi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka secara resmi Simposium Nasional Pendidikan dan Ketenagakerjaan yang mengambil tema “Menentukan Arah Pembangunan Nasional”, di Istana Negara.

Simposium ini diikuti 100 perwakilan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI), Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) yang berasal dari masing-masing cabang, baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kotamadya.

Menurut Ketua Panitia Pelaksana Simposium, Rahmat Hidayat Pulungan, keterbelakangan, kemiskinan dan kebodohan merupakan permasalahan mendasar yang menghadang dan menghambat bangsa Indonesia untuk maju dan sejahtera. “Karena itu, tugas berat yang tersandang di pundak para pemimpin dan seluruh rakyat Indonesia adalah memerangi kemiskinan dan pengangguran,” kata Rahmat. Dengan diadakannya simposium yang akan digelar selama dua hari ini, diharapkan berbagai pikiran cerdas, kreatif namun solutif akan lahir dan mampu menjadi sumbangan nyata bagi upaya pembangunan nasional.

Hadir dalam acara pembukaan simposium ini antara lain adalah Mendiknas Bambang Sudibyo, Menakertrans Erman Suparno, Menhub Hatta Rajasa, Menpora Adyaksa Dault, Seskab Sudi Silalahi, Ketua PB PMII Hery Hariyanto Azumi, Ketua Umum PB HMI Fajar R. Zulkarnaen, Ketua Presidium GMNI Dedi Rachmadi, Ketua Umum GMKI Goklas Nababan, Ketua Umum IMM Amirudin, para pimpinan organisasi kemahasiswaan, para alumni dan peserta simposium.

Presiden SBY berterimakasih kepada berbagai organisasi kemahasiswaan yang menaruh perhatian yang begitu besar pada masalah-masalah pendidikan dan ketenagakerjaan. “Simposium ini saya harapkan akan benar-benar memberikan sumbangan pemikiran, memberikan solusi, jalan keluar dalam mengatasi masalah yang tidak ringan ini. Sekecil apapun sumbangan pemikiran yang saudara berikan, semua pasti memberikan manfaat dalam mengatasi masalah yang kita hadapi bersama ini. Masalah pendidikan dan ketenagakerjaan bukanlah hanya tanggung jawab pemerintah, namun menjadi tanggungjawab semua warga bangsa,” ujar Presiden SBY dalam pidato sambutannya.

Kepada para mahasiswa, Presiden berkata bahwa kritik itu baik dan idealisme harus dipegang dengan teguh. “Sampaikan kritik dengan tepat, dengan etika politik. Dengan demikian betul-betul dapat menjadi alat memperbaiki keadaan. Kalau mahasiswa kering idealisme, masa depan bangsa tidak cerah,” kata Presiden disambut tepuk tangan undangan. “Teruslah kritik dan mengoreksi hal-hal yang tidak benar, dengan demikian Insya Allah yang kita lakukan dapat memenuhi kepentingan seluruh bangsa,” seru Presiden. (osa)

Sumber : www.presidensby.info

0 komentar:

 
© Copyright by Generasi Hijau  |  Template by Blogspot tutorial